Jiromedia.com -Oleh : Hersubeno Arief
H-1 Pilpres 2019 big data menunjukkan Prabowo akan mengalahkan Jokowi. Melihat hasil perbandingan minat pencarian kepada kedua kandidat di Google, Prabowo lebih banyak dicari 100 berbanding dengan Jokowi 90. (data google trends puckel 17.15)
![]() |
| Interest over time |
Google adalah mesin pencari big data yang paling akurat dan dipakai oleh para pengguna internet di seluruh dunia, kecuali Cina. Sebagai data yang terbuka dan real time akurasinya sangat teruji.
Berdasarkan data Selasa (16/4) pukul 16.47 WIB Prabowo unggul hampir di semua provinsi. Di Sumatera perbandingannya rata-rata Prabowo 60 persen – Jokowi 40 persen.
Di Kalimantan kisaran angkanya 56 persen – 44 persen. Di Sulawesi perbandingan keduanya ada di kisaran 52 persen-48 persen. Di Banten 55 persen – 45 persen, DKI 53 persen – 47 persen, Jawa Barat 56 persen – 44 persen, DI Yogyakarta 53 persen – 47 persen, Jawa Tengah 50 persen – 50 persen, Jatim 52 persen – 48 persen.
NTB 57 persen – 43 persen. Papua-Barat 50 persen – 50 persen. Prabowo kalah tipis di Papua, Bali, NTT, Sulawesi Utara.
Dari data Google trends diketahui Jokowi menang di wilayah yang dihuni oleh mayoritas non muslim. Namun jaraknya tidak terlalu jauh hanya sekitar 1-10 persen. Angka tertinggi 10 persen di Bali.
Data Google trends ini cukup mengagetkan karena Prabowo sudah unggul di Jatim dan sudah seimbang di Jateng. Selama ini Jateng dan Jatim merupakan kantong suara Jokowi.
Menangnya Prabowo di hampir seluruh provinsi menunjukkan isu-isu yang mendiskreditkan Prabowo seputar Islam radikal dan khilafah hanya mempan di komunitas non muslim. Sebaliknya di kalangan Islam moderat seperti Jateng dan Jatim ternyata sama sekali tidak ngefek.
Yang juga cukup menarik, kampanye massif di medsos masuknya Jokowi dan keluarga ke dalam Ka’bah tidak terlalu menarik perhatian para pengguna internet.
Kata kunci “Jokowi Cium Hajar Aswad” hanya menempati peringkat ketiga di bawah “Video Habib Rizieq Dukung Jokowi,” dan berita “Habib Rizieq Dukung Jokowi.” (data pukul 16.47 saat tulisan ini dibuat)
Video maupun berita Habib Rizieq dukung Jokowi merupakan hoax dan video editan. Di kalangan netizen berita Jokowi dan keluarga masuk Ka’bah malah menuai sentimen negatif. end




![Pernyataan Amien Rais soal partai setan vs partai Allah akhirnya berujung laporan polisi di Polda Metro Jaya. Akan tetapi, pelaporan oleh Cyber Indonesia itu dinilai mantan relawan Jokowi sebagai tindakan untuk membungkam Amien yang selama ini dikenal kritis. Demikian disampaikan Kordinator Komunitas Relawan Sadar (Korsa) Amirullah Hidayat kepada redaksi, Minggu (15/4/2018). Selain pembungkaman, Amirullah juga meyakini hal itu sekaligus bentuk tekanan psikologis terhadap orang atau kelompok yang ingin melakukan kritik keras terhadap pemerintah. “Tindakan pelaporan Amien Rais ini kami nilai dilakukan untuk menekan dan menciptakan ketakutan kepada orang-orang yang ingin mengkritisi pemerintahan Joko Widodo,” kata Amirullah. Lebih lanjut, Amirullah menyimpulkan bahwa pelaporan Ketua Penasehat Persaudaraan Alumni 212 itu tidaklah terlalu kuat. “Dasar pelaporannya hanya pernyataan tentang partai Allah dan partai setan,” katanya. Sebelumnya, Amien Rais dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Cyber Indonesia di Polda Metro Jaya, Minggu (15/4/2018). Dalam laporan tersebut, Amien disangkakan dengan pasal 28 Ayat 2 jo Pasal 45A Ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 (UU ITE) dan atau pasal 156A KUHP. Pasal tersebut adalah pasal yang sama yang mengantarkan Ahok ke dalam rutan Mako Brimob. Tercantum, laporan itu bernomor registrasi LP/2070/IV/2018/PMJ/Dit. Reskrimsus, Tanggal: 15 April 2018 dengan nama pelapor Aulia Fahmi, SH. Ketua Cyber Indonesia Aulia Fahmi menyatakan, pernyataan Amien itu sangat berbahaya bagi Indonesia. Selain itu, pernyataan Amien Rais tersebut dapat memecah belah masyarakat. “Pernyataan ini juga menjadi penting karena disampaikan oleh tokoh bangsa dengan mendikotomikan Partai Allah dan Partai Setan,” jelasnya. Hal itu kemudian menjadi masalah karena ada statmen lanjutan bahwa partainya, PAN, PKS dan Gerindra adalah partai Allah. “Kemudian diikuti sebutan ‘orang-orang yang anti tuhan bergabung dalam partai besar’,” lanjutnya. Aulia menilai, kalau hanya tiga partai yang disebut sebagai partai Allah, maka berarti Amien menganggap partai lain partai setan. “Atau kelompok lain adalah kelompok setan,” katanya.[psid]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGTxZROvUE25PsQCnOtM97t2mdK7U91I65pk9EN27DvcGul0_STR4uciK27wcxNkJ44rMFOoeiA-85OvVqKaedXtTowijcLehuQZYFW87_62AbLIHfhroq1cJH_l3HPY9SwYFxWEPa6kI/s70-c/sandi+jakut.jpg)

