Pernyataan Amien Rais soal partai setan vs partai Allah akhirnya berujung laporan polisi di Polda Metro Jaya. Akan tetapi, pelaporan oleh Cyber Indonesia itu dinilai mantan relawan Jokowi sebagai tindakan untuk membungkam Amien yang selama ini dikenal kritis. Demikian disampaikan Kordinator Komunitas Relawan Sadar (Korsa) Amirullah Hidayat kepada redaksi, Minggu (15/4/2018). Selain pembungkaman, Amirullah juga meyakini hal itu sekaligus bentuk tekanan psikologis terhadap orang atau kelompok yang ingin melakukan kritik keras terhadap pemerintah. “Tindakan pelaporan Amien Rais ini kami nilai dilakukan untuk menekan dan menciptakan ketakutan kepada orang-orang yang ingin mengkritisi pemerintahan Joko Widodo,” kata Amirullah. Lebih lanjut, Amirullah menyimpulkan bahwa pelaporan Ketua Penasehat Persaudaraan Alumni 212 itu tidaklah terlalu kuat. “Dasar pelaporannya hanya pernyataan tentang partai Allah dan partai setan,” katanya. Sebelumnya, Amien Rais dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Cyber Indonesia di Polda Metro Jaya, Minggu (15/4/2018). Dalam laporan tersebut, Amien disangkakan dengan pasal 28 Ayat 2 jo Pasal 45A Ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 (UU ITE) dan atau pasal 156A KUHP. Pasal tersebut adalah pasal yang sama yang mengantarkan Ahok ke dalam rutan Mako Brimob. Tercantum, laporan itu bernomor registrasi LP/2070/IV/2018/PMJ/Dit. Reskrimsus, Tanggal: 15 April 2018 dengan nama pelapor Aulia Fahmi, SH. Ketua Cyber Indonesia Aulia Fahmi menyatakan, pernyataan Amien itu sangat berbahaya bagi Indonesia. Selain itu, pernyataan Amien Rais tersebut dapat memecah belah masyarakat. “Pernyataan ini juga menjadi penting karena disampaikan oleh tokoh bangsa dengan mendikotomikan Partai Allah dan Partai Setan,” jelasnya. Hal itu kemudian menjadi masalah karena ada statmen lanjutan bahwa partainya, PAN, PKS dan Gerindra adalah partai Allah. “Kemudian diikuti sebutan ‘orang-orang yang anti tuhan bergabung dalam partai besar’,” lanjutnya. Aulia menilai, kalau hanya tiga partai yang disebut sebagai partai Allah, maka berarti Amien menganggap partai lain partai setan. “Atau kelompok lain adalah kelompok setan,” katanya.[psid]

Jiromedia.com -Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno mengatakan terjun kampanye untuk menyerap asiprasi warga di Jateng. Sandiaga menuturkan salah satu program Gerindra yaitu revolusi putih dirasakan gaungnya di Jateng. 

"Tadi saya baru dari sentra sapi perah, melihat bahwa kegiatan revolusi putih di Jakarta sudah berdampak di Jawa Tengah. Harga susu murni mulai meningkat di Jawa Tengah. Jadi ini yang kita tangkap dari aspirasi masyarakat," kata Sandiaga di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2018).

Sandiaga menuturkan menyampaikan hasil kampanyenya ke berbagai daerah ke Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo ingin mengetahui aspirasi masyarakat kalangan bawah.

"Pak Prabowo ingin mendengar langsung dari masyarakat. Bukan hanya terkooptasi apa yang elit sampaikan, tapi apa yang masyarakat langsung menyampaikan kepada kita," jelasnya.

Sandiaga, yang baru saja mendampingi Cagub Jawa Tengah Sudirman Said berkampanye, mengatakan telah menangkap aspirasi warga. Dia mengatakan aspirasi masyarakat adalah untuk mempercepat pembangunan.

"Saya baru kembali dari Jawa Tengah, aspirasi masyarakat sangat jelas. Ingin mempercepat pembangunan, yang dirasakan sekarang punya potensi tapi sekarang belum optimal," kata Sandiaga. (dtk)
Back To Top