Pilpres 2019, Baratayuda Amien Rais - Amien Rais menyebut hari pencoblosan Pilpres 2019, 17 April, nanti sebagai pertarungan Baratayuda atau armageddon alias akhir zaman atau kiamat. Amien meminta Pemuda Muhammadiyah mempersiapkan diri dan berkonsolidasi.
"Ini pertarungan Baratayuda, Armageddon, sudah kurang dari empat setengah bulan. Jadi kita harus betul-betul konsolidasi," ujar Amien dalam video pertemuan yang menyebar di kalangan Muhammadiyah, Jumat (30/11/2018). Agen Bola Sbobet
Amien menyampaikan hal ini dalam pertemuan yang digelar pada puncak dinamika Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah, Rabu (28/11). Konsolidasi dihadiri Dahnil Anzar Simanjuntak, calon Ketum Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani, dan beberapa anggota Muktamar.
Kepada hadirin, Amien mengungkap sejumlah isu terkait dukungan petinggi PP Muhammadiyah ke Sunanto yang akhirnya terpilih menjadi Ketum Pemuda Muhammadiyah. Amien mengatakan panitia Muktamar Pemuda Muhammadiyah banyak diisi orang luar.
Tokoh senior Muhammadiyah ini juga sempat bicara soal peta Pilpres 2019. Perang Baratayuda atau Armageddon di 17 April itu, kata Amien, jadi pertaruhan terakhir untuk merebut kemenangan dari unsur-unsur PKI.
"Ini permainan memang tinggal empat setengah bulan lagi. 17 April itu adalah pertaruhan yang terakhir apakah unsur-unsur PKI akan menang ataukah sebaliknya," kata Amien.
Di akhir wejangan, Amien berdoa Pemuda Muhammadiyah bangkit dari dinamika Muktamar. Amien yang mendukung pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berharap punya perayaan besar di 17 April nanti.
"Mudah-mudahan Pemuda Muhammadiyah berdiri tegak, boleh guncang, boleh sebentar tapi kemudian tegak lagi dan mudah-mudahan 17 April malam hari kita syukuran besar," ungkap mantan Ketua MPR ini.
Terkait pernyataan Amien, Wasekjen PAN Faldo Maldini menilai statement tersebut sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi negara. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga ini menilai, istilah armegeddon untuk Pilpres 2019 sebagai sebuah pertanda penentuan nasib bangsa.
"Saya percaya statemennya adalah sesuatu yang mungkin memang kondisi bangsa ini lagi genting gitu. Dengan permasalahan yang kita rasakan, ya ini penentuan nasib bangsa Indonesia ke depan," ucap Faldo di sela acara Diskusi 'Prospek Politik Kaum Muda' di Litera Cafe, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (30/11/2018). Agen Casino 338a
Timses Prabowo-Sandiaga sendiri menilai 17 April 2019 sebagai hari krusial dalam menentukan berubah-tidaknya nasib bangsa di aspek ekonomi. Timses Prabowo meminta pendukung untuk menjaga TPS masing-masing.
"Yang jelas bagi kami Partai Gerindra dan seluruh masyarakat yang menginginkan perubahan, 17 April adalah hari yang sangat krusial bahwa perubahan nasib bangsa tergantung di tanggal itu," kata juru bicara timses Prabowo-Sandi, Andre Rosiade kepada wartawan, Jumat (30/11/2018).
Sementara, Timses Jokowi sedih mendengar pernyataan tokoh senior itu. Kubu Jokowi heran mengapa Amien mengibaratkan hari pencoblosan dengan kiamat padahal semestinya Pilpres seharusnya jadi ajang yang menggembirakan.
"Sedih saya, sekarang banyak tokoh, seperti Pak Amien, melihat pilpres itu sebagai perang, sebagai bencana yang akan menghancurkan bumi," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan, Jumat (30/11/2018).
Pendapat Amien soal 17 April yang disamakan dengan perang Baratayuda atau armageddon dianggap tidak tepat. Pakar komunikasi dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai hari pencoblosan tak bisa disejajarkan dengan perang Baratayuda yang mengorbankan nyawa.
"Menurut saya kalau yang Baratayuda menurut saya nggak tepat ya. Karena masak sih Pilpres sampai mengorbankan nyawa. Baratayuda itu kan nyawa yang dikorbankan," ujar Hendri, dalam keterangannya, Jumat (30/11/2018). Agen Judi Online Terpercaya
Menurutnya, pemilu harus diisi dengan kegembiraan sebagai pesta demokrasi. Karena pesta, semestinya dilangsungkan dengan aman, damai, dan ceria. Bukannya terkesan ada pertumpahan darah.
Namun, Hendri menangkap soal armageddon dari pernyataan Amien yang berlaku untuk Prabowo. Pasalnya Pilpres 2019 jadi penentuan soal karier politik Prabowo.
"Kalau diartikan oleh Amien Rais itu adalah akhir dari karir politik Prabowo bisa saja. Karena kalau Prabowo kalah di 2019 ya saya rasa sudah tertutup kemungkinan dia maju lagi di 2024. Jadi 2019 ini kalau memang diartikan dengan langkah terakhir ya memang langkah terakhir. Kalau gagal sudah nggak bisa lagi," tutur Hendri.
sumber