Pasutri Sadis Angkat Bicara Soal Pembunuhan Dufi


Pasutri Sadis Angkat Bicara Soal Pembunuhan Dufi - Pasangan suami-istri, M Nurhadi dan Sari, angkat bicara soal pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi. Keduanya mengaku siap diganjar hukuman, bahkan hukuman mati sekalipun. Agen Bola Sbobet  


"Siap (bila dihukum mati). Saya sudah berbuat, berarti saya juga harus berani bertanggung jawab atas apa yang sudah saya perbuat," kata Nurhadi dengan tenang kepada detikcom di Polsek Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/11/2018).

Sama dengan suaminya, Sari tampak tenang ketika disinggung perbuatannya adalah kejahatan berat dan terancam hukuman mati.

"Apa pun keputusannya (hakim), saya ikhlas," ujar Sari.

Saat Nurhadi mencetuskan ide mencelakai Dufi dengan istilah 'gep', Sari sebenarnya tak yakin suaminya nekat membunuh orang. Dia menganggap Nurhadi berbicara omong kosong.

"Ya itu saya menyesal. Saya khilaf melakukan itu. Saya juga nggak tahu ke mana pikiran saya," kata Nurhadi.

Nurhadi nekat melakukan kejahatan dengan alasan terlilit utang. Dia mengaku sebelumnya sebagai trader Bitcoin, tapi aktivitas bisnisnya di dunia maya itu terhenti karena sakit dan sejak itu dia mulai menumpuk utang.

"(Utang) kalau ditotalin mungkin sekitar Rp 12 juta. Saya sebelumnya sempat sakit juga. Satu bulan nggak bisa duduk, nggak bisa ke mana-mana, hanya tiduran. (Sakit) turun bero," jelas Nurhadi.

Nurhadi menambahkan, selain sakit, alasan dia tidak bermain trading Bitcoin lagi adalah komputer jinjingnya rusak. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, dia berutang untuk membayar cicilan motor gede (moge)-nya.

"Saya trading, trading Bitcoin. (Alasan utang banyak) ya itu, karena laptop sempat rusak. Saya kan itu yang kemarin sebulan sakit (untuk) kedua kalinya. Sakit pertama kan saya sempat sakit panjang dan saat itu butuh uang untuk saya berobat, makan, dan lain-lain. Untuk membenarkan laptop itu, saya tunda dulu, jadi saya setop trading dulu," terang Nurhadi.

Nurhadi mengatakan telah menyesali perbuatannya. Dia mengaku tidak mengetahui Dufi sudah berkeluarga. Nurhadi meminta maaf kepada enam anak Dufi yang saat ini kehilangan sosok ayah akibat perbuatan dia dan istrinya. Istri Nurhadi, Sari, diketahui ikut merencanakan pembunuhan Dufi.

"Maka saya dan istri memohon maaf sebesar-besarnya dan sedalam-dalamya kepada istri Pak Dufi, almarhum Dufi. Saya juga minta maaf ke anak-anaknya karena perbuatan saya, mereka kehilangan seorang ayah," kata Nurhadi sambil terisak.

Nurhadi mengaku penuh kesadaran saat menghabisi nyawa Dufi. Dia pun mengatakan terus menangis ketika berupaya menghilangkan jejak kejahatannya.

"Sadar (saat melakukan pembunuhan). Setelahnya, tuh, sampai saya evakuasi korban ke tong, itu saya sambil nangis," ucap Nurhadi sambil mulai menangis.

Nurhadi mengulangi penjelasan dirinya menyesal dan menangisi kematian Dufi di tangannya. "Saya sambil nangis ngelakuinnya, evakuasinya kan saya sambil nangis. Saya nyesal," lirih Nurhadi.

Nurhadi saat ini merasa dibayang-bayangi adegan dirinya membunuh Dufi dan sosok Dufi saat masih hidup. Tidur pun, imbuh Nurhadi, tak nyenyak lagi. Selain itu ia mengaku terbawa mimpi terkait peristiwa pembunuhan Dufi.  Agen Casino 338a

"Sama sekali nggak tenang tidur. Setelah itu, kurang-lebih satu minggu saya selalu bermimpi. Tapi setelah satu minggu tersebut, saya sudah tidak bermimpi lagi. Tapi setiap saya mau tidur atau setiap saya bengong atau melamun, itu suka terbayang wajah dia (Dufi). Wajah dia yang di foto semasa hidup. Itu yang selalu terbayang," kata Nurhadi.

Sebelumnya, Nurhadi dan istrinya, Sari, ditangkap di Kelurahan Bantargebang, Kecamatan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/11) pukul 14.30 WIB. Keduanya diyakini sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Dufi.

Jasad Dufi ditemukan warga di dalam sebuah drum di daerah Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11), sekitar pukul 06.00 WIB. Dufi tewas dengan luka senjata tajam di sekeliling leher. gen Judi Online Terpercaya 

Setelah diperiksa penyidik kepolisian, Nurhadi mengaku gelap mata karena ingin merampas mobil Dufi. Nurhadi berniat menjual mobil korban untuk menutupi utang.

sumber
Back To Top