Yes Muslim - Ustaz Felix Siauw mengomentari tindakan pemerintah untuk membubarkan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Felix yang juga dikenal sebagai aktivis Islam itu menegaskan bahwa khilafah adalah bagian dari ajaran Islam.
"Khilafah itu bagian dari ajaran Islam yang tak mungkin dihapus | dan dakwah takkan terhenti hanya oleh satu-dua rezim yang anti-Islam," begitu cuit Felix Siauw melalui akun twitter pribadinya, @felixsiauw, Senin (8/5).
Felix kemudian menambahkan, khilafah adalah bagian dari ajaran Islam, sehingga wajar bila beberapa kelompok dari umat Islam memperjuangkan Khilafah.
"Ummat harus memahami, ada apa dengan ide Khilafah yang bagian ajaran Islam ini, hingga rezim dzalim ini merasa terancam karenanya?," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Felix juga mengkritisi sikap pemerintah yang diduga membela terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Terhadap penista agama yang jelas menimbulkan keresahan, penguasa diam, malah berpihak | urusan ormas Islam? lekas sekali geraknya, ada apa?," imbuhnya.
"Syiah dibiarkan, penista agama melenggang ikut pilkada, sidang berkali-kali | giliran ormas Islam buru-buru wacana dibubarkan," katanya. [opinibangsa.id / jnc]
Ustadz Felix Siauw Buka Suara Soal Hizbut Tahrir Indonesia
- Hari ini kita dikejutkan wacana "Pembubaran HTI" oleh Menko Polhukam, terlepas dari banyak hal yang tidak prosedural dalam hal ini, kita perlu mencermati beberapa hal
Pertama, Hizbut Tahrir adalah organisasi yang menjadikan Islam sebagai dasar aktivitasnya, hingga mengadopsi cara damai dalam dakwahnya yang dengan pemikiran
Maka sangat membingungkan apabila wacana pembubaran itu justru didasarkan tuduhan mengancam keamanan, dan semisalnya, data mana yang digunakan rezim ini?
Kedua, ide-ide yang disampaikan Hizbut Tahrir pun terbuka dan bisa diakses siapa saja, jika dikatakan bertentangan dengan Pancasila, yang mana? mengapa tidak didiskusikan?
Ataupun membahayakan NKRI, ini pun aneh, sebab disintegrasi yang terjadi selama ini justru tidak ada hubungannya dengan HTI, lagi-lagi tidak berdasar data yang jelas
Ketiga, yang paling penting adalah, rezim ini menegaskan pada poin "keputusan ini diambil bukan berarti pemerintah anti terhadap ormas Islam", ini sangat menarik diteliti
Mengapa? Sebab pemerintah tahu persis, siapapun yang menyimak kasus penistaan agama, aksi #BelaIslam, dan semua yang terjadi, sulit menolak anggapan bahwa rezim ini anti-Islam
Bagaimana tidak, aksi ummat yang murni karena aqidah dituduh makar, tak hanya sekali tapi berkali-kali. Tapi bila itu berkaitan dengan si penista agama, begitu luas ruang diberikan
Organisasi yang sudah nyata-nyata meresahkan seperti Syiah, ide terlarang sosialis dan komunis juga diberi ruang, dan ide-ide anti-Islam nan liberal juga tak diambil tindakan
Yang saya khawatirkan, ini hanyalah awal dari pemberangusan ide-ide Islam dan pendukungya. Sebab secara alamiah Islam adalah musuh bagi kedzaliman dan ketidakadilan
Kita tidak sedang berusaha mengemis pada siapapun, toh dakwah tetap akan berlanjut apapun keadaannya. Bila rezim ini betul melakukannya sebab anti-Islam, ummat punya mata
Syukur-syukur pemerintah menyadari kekeliruannya lalu membuka diskusi, sebagaimana pada pembakar masjid, pada komplotan penista agama, bukan hanya klaim sepihak
Sayang jika laporan segelintir orang, karangan bunga dianggap "silent majority", sementara hukum dikesampingkan, dan jutaan Muslim lain diabaikan, terlalu terburu-buru
Jangan sampai juga ummat justru melihat ini pengulangan terhadap pembubaran Masyumi, penekanan terhadap suara-suara ummat yang cinta Islam hidup dan matinya
Oleh Ustadz Felix Sauw
ADA BERITA MENARIK !
SCROLL KE BAWAH !