Yes Muslim - Bani Kotak-Kotak Lagi-Lagi Terbukti Tak Berotak.
Kalijodo jadi semrawut pasca kekalahan Ahok, mereka pun menyalahkan Anies Sandi. Sepertinya mereka lupa bahwa saat ini gubernurnya masih Ahok.
Jadi kalo ente pengen nyinyir soal Kalijodo yang semrawut, sono nyinyirnya ke Ahok aja ya.
Jika tiba-tiba Ahok malas kerja setelah dipastikan kalah pilkada, itu artinya dulu dia kerja tidak ikhlas, tapi karena demi kampanye belaka.
Paham?
Kalo punya otak, mbok ya dipake gitu lho.
Berikut saya copas sebuah berita terkait.
* * *
Kendati Kalah Pilkada, Ahok Diminta Tetap Tertibkan Kalijodo
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diminta tetap menertibkan kawasan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Kalijodo, Jakarta Barat, kendati kalam dalam pilkada. Sebab, pelanggaran ketertiban umum mulai mencuat di kawasan ini.
Salah satunya adalah mulai banyaknya juru parkir liar yang menguasai RPTRA Kalijodo. Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS), M Syaiful Jihad menyatakan, juru parkir itu terlihat menyebar dari Jalan Kepanduan II Tambora hingga kawasan Pejagalan, Jakarta Utara.
"Mereka berpakaian seperti warga pada umumnya," kata Syaiful kepada wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/4/2017) malam.
Dia menjelaskan, setiap pengunjung yang parkir dikenakan tarif hingga Rp 10 ribu tanpa bukti retribusi ke Pemprov DKI.
Selain itu, lanjut Syaiful, di kawasan RPTRA Kalijodo tersebut juga dipadati gerobak dan lapak PKL. Setiap PKL yang menggelar dagangannya dikutip rata-rata Rp 30 ribu per hari.
"Saya kira, karut marutnya pengelolaan RPTRA Kalijodo makin menguatkan sinyalemen selama ini bahwa ketegaan Ahok hanya pencitraan melalui anak buahnya," ungkap dia.
"Nah, Ahok ini kan masih menjabat gubernur sampai Oktober. Harusnya dia segera membereskan masalah di RPTRA Kalijodo," kata Syaiful.
Selain itu, Syaiful mengingatkan, Ahok tidak boleh tinggal diam atas maraknya pelanggaran ketertiban umum yang menurutnya sangat meresahkan masyarakat.
"Jadi, meskipun sudah dipastikan tumbang, sebaiknya pelayanan publik jangan kendor dong," pesan Syaiful. (plt)
Jonru Ginting
mungkin ini sebeb nya :
Ahoker Masih Gagal Move On
WAG anti ahok dimeriahkan dengan foto-foto karangan bunga gagal move on dari segelintir Ahoker.
Ahoker nggak malu nyatakan diri gagal move on. Mereka malah bangga. Sungguh, mereka aneh.
Gagal move on ini symptom dari adjustment disorder. Sebuah penyakit mental. Adjustment disorder berarti "unable to adjust with particular stress or a major life event."
Pilgub adalah event besar. Ahok tumbang. Bagi Ahoker mental illness, itu fenomena extraordinary. Bikin dipresi. Padahal, menang-kalah adalah biasa. Orang sehat, sudah pasti, nggak lebay (seperti Ahoker) dalam menghadapi situasi kalah-menang.
Salah satu akar dari penyakit otak adjustment disorder itu adalah Grandiose Delusion (GD). Ini juga penyakit mental. Ilustrasi terbaik penderita GD adalah Kucing yang merasa sebagai Singa. Jadi, ahoker stress gagal move on itu punya double psychosis mental disorder.
GD berarti exaggerated belief. Kepedean. Ahoker sangat percaya diri Ahok bakal menang. Mereka sebut Ahok sesuci air wudhu, titisan Dewa Kera, mesias dan sebagainya.
Ahoker setengah gila itu percaya bahwa mereka punya relasi intim dengan Ahok. Padahal, digubris pun kagak. Liat aja nasib Teman Ahok. Nah, halusinasi mereka tinggi sekali. Halusinasi ini menciptakan sebentuk perasaan masif (exaggerated emotion).
Semua exaggerated emotion itu dipertahankan hingga menjadi emosi konsisten. Dan inilah penyebab Ahoker gagal move on.
Saya kira, alih-alih kirim karangan bunga kepada gubernur kalah, mendingan mereka ke psikiater. Minta resep. Beli obat-obatan Benzodiazepines. Minum Xanax atau Valium double doze. Dijamin Ahoker akan jadi kalem. Nggak kirim bunga galau lagi.(*)
Editor : Redaktur | teropongsenayan.com
tag: #
ADA BERITA MENARIK !
SCROLL KE BAWAH !
