Beginilah Negeri Yang Diberkahi Allah ! Gubernur Makkah Segera Luncurkan Tambang Emas Terbesar di Arab Saudi



  Yes  Muslim  - Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al Faisal akan meluncurkan tambang emas dan pabrik tambang Al-Duwaihi dan proyek-proyek insfrastruktur pertambangan lainnya di wilayah Makkah, Arab Saudi. Peluncurkan rencananya akan dilakukan Senin (24/4).

Seperti dilansir dari Arab News, Ahad (23/4), Al-Duwaihi disebut-sebut akan menjadi tambang emas terbesar di Saudi. Tambah tersebut dimiliki dan dikelola oleh Saudi Arabian Mining Co (Maaden). Proyek infrastruktur lainnya yang akan diluncurkan di wilayah tersebut meliputi pembangunan pipa sepanjang 450 kilometer untuk mengangkut air limbah yang diproses dari Taif ke Al-Duwaihi. Ada juga embangunan jalan sepanjang 117 kilometer yang menghubungkan Al-Duwaihi dengan jalan raya Riyadh-Taif.

Investasi Maaden di tambang dan proyek infrastruktur terkait melebihi 1,5 miliar Riyal Saudi (atau setara dengan 400 juta dolar AS). Akan ada 150 peluang kerja langsung bagi pemuda Saudi. Sebanyak 70 persen di antaranya berasal dari desa-desa terdekat.

Lebih dari 30 pemuda dari daerah tetangga telah menyelesaikan pelatihan di Institut Pertambangan Saudi di Arar yang didirikan oleh Maaden bekerja sama dengan Technical and Vocational Training Corp, dan telah bergabung dengan pekerjaan di Al-Duwaihi. Sebanyak 57 pemuda Saudi lainnya telah bergabung dengan Saudi Institute of Mining di Arar mengikuti kursus tiga tahun untuk melakukan operasi tambang di masa depan di wilayah tersebut.

Redaktur : Winda Destiana Putri
Reporter : Qommarria Rostanti


Beginilah Negeri Yang Diberkahi Allah


 Alkisah Kaum Saba’ yang hidupnya bermandikan berkah. Ulama ahli tafsir melukiskan, kaum wanita Saba’ tak perlu bersusah-payah memanen buah-buahan di kebun mereka. Untuk mengambil hasil buahnya, cukup menaruh keranjang di atas kepala, lalu berjalan di kebun, maka buah-buahan yang telah masak akan berjatuhan memenuhi keranjangnya, tanpa harus memetik atau mendatangkan pekerja untuk memanennya.

Di negeri Kaum Saba’ tidak ada lalat, nyamuk, kutu, atau serangga lainnya. Kondisi demikian itu lantaran udaranya yang bagus, cuacanya bersih, dan berkat rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa meliputi mereka (Tafsir Ibnu Katsir, 3/531).

Menurut Kamus Bahasa Indonesia susunan Poerwadarminta, kata “berkah” memiliki beberapa makna. Antara lain: Karunia Allah yang mendatangkan kebaikan kepada kehidupan manusia, misalnya dalam kalimat : Mudah-mudahan Allah melimpahkan berkatnya kepada kalian. Dalam bahasa Imam al-Asfahani, berkah berarti tsubut al-khayr al-ilahy (adanya kebaikan Allah).

Di dalam al-Qur’an, kata baraka dengan berbagai kata derivasinya muncul sebanyak 31 kali. Dan, semuanya mengacu kepada arti tsubut al-khayr al-ilahy. Diantaranya adalah ayat: “Jikalau sekiranya penduduk kota beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka “berkah” dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat (Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Kata barakat dalam ayat di atas berarti kebaikan Allah. Kebaikan itu tidak diterima begitu saja oleh manusia. Ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh manusia untuk mendapatkannya. Dalam surat al-A’raf ayat 96, misalnya, Allah mengaitkan pemberian-Nya (berkah) dengan keimanan dan ketaqwaan. Kebaikan itu dapat muncul dari langit dan dari bumi. Menurut Ahmad Mushthafa al-Maraghi, penulis Tafsir al-Maraghi, berkah dari langit mencakup pengetahuan yang diberikan Allah dan ilham (bimbingan)-Nya dan dapat pula berarti hujan dan semacamnya yang mengakibatkan kesuburan dan kemakmuran tanah. Sedangkan berkah dari bumi adalah tumbuhnya tanaman setelah turunnya hujan dari langit.

Lebih lengkapnya, al-Maraghi menafsirkan bahwa seandainya penduduk suatu negara beriman kepada apa-apa yang dibawa oleh Rasululloh SAW, misalnya mentauhidkan-Nya, dan menjauhkan diri dari kemusyrikan dan tidak membuat kerusakan di bumi, maka Allah akan memberikan kebaikan (berkah). Berkah itu berupa turunnya hujan dari langit yang menyuburkan tanah. Akibatnya, makmurlah kehidupan penghuni bumi. Berkah lain adalah berupa ilmu pengetahuan dan pemahaman terhadap sunatullah (hukum alam).

Ringkasnya, menurut al-Maraghi, bila penduduk negeri beriman dan bertaqwa, Allah akan memperluas kebaikan kepada mereka dalam segala segi. Sebagaimana dalam firman Allah SWT: “(Negerimu adalah) negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun” (Saba : 15).

Taqwa, mengutip Imam Nawawi, adalah ”menaati perintah dan larangan-Nya”. Atau dalam bahasa Imam Al Jurjani: ”Taqwa yaitu menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya.”

Bila menghendaki kehidupan berlimpah berkah, maka warga Ibukota seyogyanya memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa. Yaitu pemimpin bertauhid yang berkomitmen menegakkan misi utama kenabian yakni menegakkan Tauhid (QS 16:36).

Karena itu, kita, umat Islam, diperingatkan oleh Rasulullah SAW agar sangat berhati-hati memilih pemimpin. “Siapa yang mengangkat seseorang untuk mengelola urusan (memimpin) kaum Muslimin padahal sudah tahu ada orang yang lebih layak dan sesuai (ashlah) ketimbang orang yang dipilihnya, maka dia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya” (HR Al-Hakim).

Sumber : Arrahmah.com



Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Berbagi informasi bermanfaat juga termasuk amal loh .... Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News


ADA BERITA MENARIK ! 
SCROLL KE BAWAH ! 


Sumber | republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !
Back To Top