Tim Identifikasi Suara ‘Ping’ Black Box di Lokasi Lion Air Jatuh

https://zonaberita168.blogspot.com/2018/10/tim-identifikasi-suara-ping-black-box.html

Tim Identifikasi Suara ‘Ping’ Black Box di Lokasi Lion Air Jatuh
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa tim di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, telah menerima petunjuk lokasi black box pesawat nahas itu. Tim yang berada di laut telah menerima suara pinker dari underwater locator beacon atau ULB di dalam black box.Agen Bola Sbobet 

“Di dalam black box itu dipasang ULB. Ini begitu masuk di air akan mengeluarkan suara ping…ping… dengan jeda waktu 0.9 detik. Jadi kalau kita menangkap suara ping-ping bukan 0,9 detik, itu berarti bukan dari black box,” kata Surjanto dalam Indonesia Lawyers Club di tvOne pada Selasa malam, 30 Oktober 2018.

Nah, berdasarkan sinyal suara ULB itu, tim berupaya menemukan black box pesawat Lion Air JT-610. Kata Soerjanto, biasanya black box tidak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat. “Dengan ditemukannya black box, kita harapkan korban-korban yang lain bisa ditemukan di sekitar situ,” ujarnya.Agen Casino 338a

Berdasarkan suara pinker ULB itu juga, kata Soerjanto, tim membagi lokasi pencarian pada delapan titik. Suara pinker ULB sendiri bisa terdeteksi dari jarak sejauh tiga kilometer. “Kita harapkan dengan data ini black box bisa segera ditemukan, karena black box ini adalah kunci dari misteri (kecelakaan pesawat) ini,” ujarnya.

Tugas KNKT adalah menginvestigasi penyebab kecelakaan, termasuk dalam kasus ini jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Tujuannya agar tidak terjadi kecelakaan serupa di masa akan datang. Untuk mengetahui penyebab jatuhnya Lion Air JT-610, KNKT memerlukan data dari black box yang ada di dalam pesawat. “Kami tidak bisa menduga, kami bekerja berdasarkan data,” katanya.Agen Judi Online Terpercaya

Pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang mengalami kecelakaan dan jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin pagi, 29 Oktober 2018. Pesawat nahas itu membawa penumpang total 189 orang. Tim Basarnas telah menemukan titik lokasi jatuhnya pesawat. Serpihan badan pesawat dan potongan tubuh korban telah ditemukan. Hingga kini, tim masih melakukan pencarian. (ren)

#sumber
Back To Top