TERKAIT GEMPA DI LOMBOK, FAHRI HAMZAH MINTA JOKOWI KERAHKAN SUMBER DAYA NEGARA

TERKAIT GEMPA DI LOMBOK, FAHRI HAMZAH MINTA JOKOWI KERAHKAN SUMBER DAYA NEGARA



TERKAIT GEMPA DI LOMBOK, FAHRI HAMZAH MINTA JOKOWI KERAHKAN SUMBER DAYA NEGARA - Gempa susulan kembali terjadi beberapa kali di Lombok. Wakil Ketua DPR RI Koordinator didang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Fahri Hamzah pun kembali meminta kepada Presiden Jokowi, sebagai pimpin negara untuk memutuskan cara membantu rakyat NTB. Hal itu disampaikannya langsung dari Padang Arafah, Arab Saudi. Agen Bola Sbobet

"Status apapun, yang penting ada bantuan besar. Hampir 1000 kali gempa dan ratusan ribu pengungsi apakah kurang? Dari Arafah aku memohon," pinta Fahri Hamzah, dalam keterangan tertulis (20/8/2018).

Dia menambahkan negara merupakan perhimpunan seluruh sumber daya masyarakat maka negara mesti hadir dalam tindakan yang besar pula. Bahkan, negara wujud dari kekokohan kolektif energi bangsa.

Baca Juga : MAHFUD MD BANTAH TERIMA TAWARAN JADI TIMSES PRABOWO-SANDIAGA

"Ayolah pak Jokowi ambil keputusan cepat, kerahkan sumberdaya negara untuk bantu NTB. Jika negara lamban maka masyarakat bisa kehilangan kepercayaan pada negara. Negara wajib hadir, terutama dalam keadaan ketika alam seperti memberi kita hukuman. Allah maha tau apa yang terjadi," ucap Fahri.

Menurut Fahri, kehadiran negara bukan sekadar menghimpun dana sosial dari satu-dua orang atau sekelompok orang, namun menghimpun dari seluruh sumber daya negara. Tetapi, dirasakan melalui tindakan-tindakannya, melalui kemenyeluruhan tindakannya, karena kapasitasnya yang sangat besar.




"Rakyat kita memang kuat. Masyarakat sipil bekerja menghimpun dana-dana sosial, dengan tindakan yang spesifik tapi hanya pada spot yang terbatas. Sedang negara, bisa hadir melampauinya dengan kesigapan yang cepat dan tangkas. Ayolah Pak Jokowi turunlah," ujarnya.

Fahri yang juga berasal dari NTB itu pun menambahkan, tindakan negara terwujud melalui dua alasan, yakni melalui regulasi, dan melalui budget.

Melalui regulasi, status bencana NTB perlu ditinjau ulang, dan kalau bisa ditingkatkan menjadi bencana nasional, agar negara terlibat penuh melalui struktur raksasanya dalam penyelesaian bencana Lombok.

"Struktur yang raksasa misalnya dengan membentuk badan rehabilitasi, akan mempercepat pemulihan NTB, memulihkan pariwisata Lombok, juga mengembalikan keceriaan warga. Jangan biarkan mereka terlalu lama dalam duka, dan terlalu lama dalam tenda," imbuhnya. Agen Casino 338a

Terlebih, Fahri mengungkapkan untuk penanganan gempa NTB sampai saat ini, pihaknya belum mendengar ada kelembagaan nasional. Jakarta masih merespons bencana Lombok dengan birokrasi normal, sementara Pemda diminta berdiri kokoh menanggapi gempa, meski pun mereka (orang-orang Pemda), juga sebenarnya adalah korban.

"Aparat Pemda saya saksikan sendiri kebingungan dengan skala bencana ini. Mereka juga korban, tapi kita meminta mereka untuk mengurus diri mereka mandiri. Sungguh tindakan yang tidak bijak," cetusnya.

Fahri Hamzah melanjutkan memang melalui budgeting negara sudah menjanjikan Rp 4 triliun untuk Lombok saja. Dana tersebut mesti dipantau bersama, sehingga anggaran tersebut mesti dirasakan kehadirannya dan birokrasi pembiayaan tentunya mesti ringkas. Agen Judi Online Terpercaya

"Keringkasan itulah yang kita baca melalui penguatan kelembagaan. Dengan regulasi dan budgeting yang tanggap bencana itulah maka harapan pemulihan Lombok dapat kita susun dalam time frame yang jelas. Dengan demikian kita bisa mengestimasi waktu kerja kita. Ada jadwal dan ada kepastian. Jangan seperti sekarang negara nampak gamang," harapnya.

Fahri menambahkan, pemulihan bencana tersebut perlu dipercepat, karena berdekatan dengan momentum Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019. Sehingga, bencana tersebut tidak tersandera oleh momentum politik seperti dilupakan atau dimanfaatkan.

Back To Top