Jiromedia.com -Pidato yang menyinggung soal racun kalajengking menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo sudah pesimis dengan sumber pendapatan yang ada.
Demikian disampaikan Wakil Sekjend Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Sya'roni kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/5).
"Sumber pemasukan konvensional misalnya pajak, lifting minyak, ekspor dan bahkan utang sudah digenjot secara maksimal tetapi nyatanya masih jauh dari harapan. Maka dengan latar belakang sebagai pengusaha, Jokowi ingin berpikir "out of the box" dan hasilnya adalah racun kalajengking," kata dia.
Dari pandangan umum, sebut Sya'roni, ide Jokowi tersebut menunjukkan sikap pesimistis karena sebagai presiden sempet-sempatnya berpikir di luar nalar kebanyakan.
Namun dari sisi pengusaha, ide Jokowi bisa dipandang sebagai gagasan brilian sebagai jawaban untuk menutup defisit keuangan negara.
"Bisa dibayangkan jika seluruh provinsi berternak kalajengking. Indonesia akan tampil sebagai eksportir racun kalajengking terbesar di dunia," selorohnya.
Sementara dari sisi struktural pemerintahan, pidato Jokowi merupakan tamparan keras buat jajaran tim ekonomi karena tidak mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi. Sehingga selevel Presiden harus mengutarakan ide tidak wajar sebagai solusi untuk meningkatkan pemasukan.
"Karena sebelum ini presiden sudah mengeluhkan ekspor dan lifting minyak yang tidak naik. Bahkan presiden juga mengancam menutup booth-booth pameran perdagangan Indonesia karena tidak ada dampaknya bagi ekspor Indonesia," tukas Sya'roni yang juga Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima).
Diberitakan sebelumnya Jokowi melontarkan tips cepat kaya dengan memelihara kalajengking. Hal itu disampaikan Jokowi di acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas) dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4).
Dalam pidatonya Jokowi memaparkan tentang komoditas yang paling mahal di dunia bukan emas, melainkan bisa kalajengking. Kata dia, bisa kalajengking ini berharga 10, 5 juta dolar AS per liter atau jika dirupiahkan mencapai Rp 145 miliar per liter.
Atas alasan itu dia meminta kepala daerah untuk mengumpulkan racun kalajengking jika ingin kaya, ketimbang harus korupsi uang rakyat.
"Pak gubernur, pak bupati, pak walikota kalau mau kaya cari racun kalajengking," ucap Jokowi. [rmol]