Politisi berhaluan tengah (moderat) yang maju independen ini dengan mudah mengalahkan pesaingnya, Marine Le Pen, dari partai nasionalis kanan yang selama kampanye Pilpres menakut-nakuti warga Prancis akan bahaya Islam radikal.
Macron yang baru berusia 39 tahun akan menjadi presiden termuda Prancis dalam sejarah 59 tahun terakhir.
Pengamat internasional dari Lille, Hasmi Bakhtiar menyebut kemenangan Macron sangat melegakan Umat Islam di Prancis.
"Inti dari semua kampanye Le Pen dalam pilpres kali ini tetap Islamophobia," ujar Hasmi Bakhtiar.
"Alhamdulillah Macron menang. Masyarakat Perancis cukup melek dengan bahaya radikalis seperti Le Pen," ujar alumni Al-Azhar ini.
Le Pen jualan isu Umat Islam radikal ternyata gak laku... Warga Prancis ternyata cerdas-cerdas seperti warga DKI Jakarta. Hebat.
Selamat untuk kaum muslimin Prancis, kebahagiaaan kalian disana adalah kebahagiaan kami juga. Dukungan kalian pada Macron adalah dukungan kami juga. Semoga Macron dapat menjaga kebhhinnekaan beragama di Prancis, sehingga gema dakwah Islam bisa terus berkobar menuju istana Élysée.
Dan untuk puan "Marine Le Pen", "Selamat" menerima kekalahannya, semoga berbagai kekalahan terus menimpa calon-calon yang berhaluan ekstrim dalam memusuhi Umat Islam dimanapun kalian berada... Amiin..
Cc: BANI TAPLAK... AYO KIRIM BUNGA BUAT LE PEN
ADA BERITA MENARIK !
SCROLL KE BAWAH !