Yes Muslim - Dalam gelaran 'Ansor Day Festival' yang dihelat di Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN) pada Sabtu (29/4/17), Gerakan Pemuda (GP) Ansor diberitakan Tribunnews mengundang Dara The Virgin, Tomy Babap, SHYNee K-Pop Dancer, dan artis nasional lainnya.
Dinilai kontroversi, tindakan yang dilakukan oleh salah satu anak organisasi massa Islam Nahdhatul Ulama ini menuai respons keras dari netizen.
"Ya Allah, ini bukan Islam nusantara. Musik pop, musik disko, k-pop, dll gak ada nusantara-nusantaranya. Bukannya melawan arus dengan membentengi generasi NU kok malah ikut arus. Hem... terseret-seret nih generasi NU kalau begini. Tapi selama kita sehat, insyaAllah perang peradaban kayak gini, NU yang sehat tdk akan terpengaruh." ujar Imam Sunandar Almahdaly.
"Yang punya ide ini siapa ya? Guru siapa ya? Percayalah, apapun yang kalian lakukan tetap ada generasi di NU (yang) meneladani petuah Hadhratus Syeikh yang tidak lapuk dimakan zaman." cetus Ismail Hanafia.
"Astaghfirullah. Kembalilah pada ajaran Islam kaffah sebagaimana pendiri-pendiri NU, Syeikh Hasyim Ashari yg mau berjuang utk Islam kaffah (yang) hanya bisa diterapkan dengan Khilafah." kata Ummu Khons.
"Semoga dengan nasihat ini saudara-saudara kita di GP Ansor sadar dan kembali ke khittah perjuangan." tutur Fauzan Azhari Marzuki. [opinibangsa.id / tc]
Sebelumnya :
GP Ansor Malang Akui Dibalik Penolakan Kajian Remaja Ust. Felix Siauw, Begini Alasannya
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang HM Nur Junaedi Amin mengakui bahwa GP Ansor menolak Kajian Remaja yang dibawakan oleh Ustadz Felix Siauw pada hari ahad, 30 April 2017.
Junaedi menjelaskan bahwa alasan penolakan terhadap Ustadz Felix Siauw demi menjaga keutuhan Pancasila sebagai dasar negara dan menjaga pesatuan masyarakat.
Dalam keteranganya, Junaedi juga mamaparkan bahwa pihak GP Ansor menolak Ustadz Felix Siauw secara persuasif dengan menggandeng pihak kepolisian.
"Kita lakukan pendekatan persuasif, PC GP Ansor Malang bekerja sama dengan kepolisian karena mereka yang berwenang membubarkan acara," ujar Junaedi seperti dilansir republika, Senin (1/5/2017).
Penolakan GP Ansor terhadap Ustadz Felix Siauw karena kegiatan tidak berizin dan sosok tersebut kerap kali mengkampanyekan Khilafah di Indonesia.
Lebih lanjut Junaedi memaparkan bahwa GP Ansor, berupaya menjaga Pancasila sebagai dasar negara. Organisasinya mempertahankan keutuhan Indonesia yang lahir atas dasar keberagaman dan kebersamaan. "Jangan seenaknya saja berdakwah tanpa mengindahkan nilai toleransi," papar Junaedi.
Seperti diberitakan sebelumnya kajian remaja dengan narasumber Ustadz Felix Siauw dibubarkan paksa oleh pihak Kepolisian Resort Malang pada hari ahad, 30 April 2017 pukul 10:30. [opinibangsa.id / imi]
ADA BERITA MENARIK !
SCROLL KE BAWAH !