Yes Muslim - Dalam 30 Juz Al-Qur’an, firman Allah selalu didahului dengan Nama-Nya. Bismillah, dengan Nama Allah selalu menghiasi awal dari surat-surat Al-Qur’an. Dan bagaimana Allah mengakhiri firman-Nya dalam Al-Qur’an? Dia mengakhirinya dengan An-Nas yang memiliki arti manusia. Demikian erat hubungan antara Allah dengan manusia hingga Allah mengawali Al-Qur’an dengan Nama-Nya dan mengakhirinya dengan manusia.
Jadi, makhluk amatlah butuh pada Allah dalam penghambaan kepada-Nya, cinta kepada-Nya, ibadah kepada-Nya, dan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya. Seandainya mereka tidak melakukan penghambaan semacam ini, niscaya mereka akan hancur, serta ruh, hati, dan kondisi mereka pun akan binasa.
Oleh karena itu, pernahkah kalian berfikir, Allah memerintahkan kita untuk beribadah. Lantas apakah Allah membutuhkan Ibadah kita? Apakah Allah membutuhkan kita untuk menghamba kepada-Nya? Sekali-kali tidak, Sahabat. Allah tidak pernah membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan Allah.
Allah memerintahkan kita Ibadah, Sholat kepada-Nya, semata-mata untuk kepentingan kita. Allah menjanjikan memberikan kita ketentraman dengan mengingat-Nya, bukan? Ingat firman Allah yang ini:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS. Ar-Ra’d : 28]
Kalau kita nggak mau sholat, apakah Allah rugi? Tidak! Allah nggak rugi sama sekali. Karena yang nantinya galau, gundah, gelisah, ya diri kita sendiri. Yang nantinya sengsara di alam kuburnya dan di akhiratnya, ya yang ninggalin shalat itu sendiri.
Ngaruh ke Allah nggak? Nggak sama sekali. Jadi yang butuh siapa? Allah yang butuh kita atau kita yang butuh Allah? Jelas kita yang butuh Allah.
Segala apa yang Allah perintahkan kepada kita itu sebenarnya hanya untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah tidak akan rugi apa pun jikalau kita tak melaksanakan apa yang Dia perintahkan. Tanpa kita puji pun, Allah sudah terpuji. Tanpa kita sucikan pun, Allah sudah Mahasuci. Allah tidak butuh kita! Tapi kitalah yang membutuhkan-Nya.
"Kalau kita nggak mau sholat, apakah Allah rugi? Tidak! Allah nggak rugi sama sekali."
Kalau kita berpaling dari Allah, apakah Allah rugi kehilangan makhluk yang hina seperti kita? Sekali-kali tidak! Karena akan ada makhluk Allah yang lain yang lebih mencintai-Nya dan lebih taat pada-Nya dibandingkan kita yang akan menggantikan kita. Allah tidak akan rugi sedikit pun. Coba lihat firman Allah berikut:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ إِنْ يَشَأْ () يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ
“Wahai sekalian manusia, kamulah yang butuh kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” [QS. Fathir :15-17]
Allah Maha Kaya, Allah Maha Sempurna, Allah Maha Suci, Allah Maha Besar, Allah Maha segalanya. Apakah masih juga berfikir kalau Allah butuh kita? Tidak, Sahabat. Kitalah yang membutuhkan Allah.
Kalaupun kita sudah menjalankan perintahnya, apakah itu juga akan menjamin kita masuk Surga-Nya? Tidak juga. Sesungguhnya karena Kasih Sayang Allah-lah kita bisa masuk ke dalam Surga-Nya.
Makanya sahabat, yuk kita berlomba-lomba memperebutkan perhatian Allah, memperebutkan kasih dan sayang-Nya agar kita layak masuk ke dalam surga-Nya. Bagaimana caranya? Ya kita laksanakan segala perintah-Nya dan jauhi segala larangan-Nya, berlomba-lomba dalam kebaikan, dan terus berusaha memperbaiki diri agar menjadi manusia yang bermanfaat. ^^
“Ya Allah, Terimalah segala amal dan ibadah yang telah kami lakukan. Ampunilah segala dosa yang pernah kami perbuat di dunia ini. Ya Allah, berilah selalu petunjuk-Mu, rahmat-Mu, dan hidayah-Mu kepada kami semua. Bimbinglah kami menuju surga yang KAU janjikan, Ya Rabb. Aamiin.”
Jadi, siapa yang butuh? Kita atau Allah? Kita lah pastinya!
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
“Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendir. Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. An Naml: 40).
ADA BERITA MENARIK !
SCROLL KE BAWAH !