Yes Muslim - Sebuah penggalan percakapan pesan singkat mengatasnamakan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono dengan seseorang yang membahas kasus chat mesum beredar di media sosial pada Rabu (17/5/2017). Argo menegaskan penggalan percakapan yang beredar itu hoax.
“angkat lg chat HRS, sy takut justru jadi bumerang untk kita, karena sdh beredar video klarifikasi Anonymus bahwa mereka membantah tlah meretas WA HRS, Pak Tito.” demikian bunyi pesan yang mengatasnamakan Argo.
“Di iNews TV jg abah pakar telematika tlah memaparkan analisisnya dgn rinci bahwa chat & percakapan itu hoax,” bunyi pesan selanjutnya.
Lalu, dalam pesan balasan tertulis, “intimidasi sj si Firza & Emma, paksa mreka mengakui bahwa itu mmg chatnya Firza, kita sdh biasa kan melakukan hal itu?”
“Pkny lakukan sj tugasmu, Metro TV & Kompas TV sdh d siapkan untuk melakukan framing. Hoax yang diulang2 akan dianggap benar, yang ptg Rizieq jatuh kredibilitasnya d mata publik,” demikian bunyi balasannya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Argo memastikan kalau penggalan percakapan itu adalah hoax.
“Gak benar ini. Rekayasa dan fitnah,” kata Argo kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Argo sendiri meminta masyarakat untuk tak mempercayai gambar itu. Dia menegaskan tak pernah berbicara seperti itu.
“Masyarakat diminta tak percaya isu hoax,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dimiliki Kriminalitas.com, foto yang terpasang di akun Whatsapp itu tak sama dengan foto pada Whatsapp asli Argo yang kerap dimintai konfirmasi terkait pemberitaan Polda Metro Jaya.
SUMBER :
Berikut komentar netizen :
Erika Purbaya
Oh my God, so the police really frame this case, how hideous!!!! Now it clarifies, I am sure this not hoax!
Please report to police for follow up!
Please report to police for follow up!
Kalo Buat Polisi dan kelompok tertentu ini adalah hoax dan fitnah, tapi jika umat muslim harus di usut dan dijadikan tetdangka secepatnya.
Nah.... emang enak di fitnah?
Semoga rakyat sadar sebuah kebenaran
Hayo kena sendiri...haha
Soal Tuduhan Chat HRS-FR, Pengacara: Itu Sangat Mudah Sekali Sebagai Hasil Rekayasa
Praktisi hukum Kapitra Ampera yang menjadi pengacara bagi M Rizieq Shihab memastikan kliennya tidak akan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan pecakapan atau chat mesum.
Menurut Kapitra, kliennya yang dikenal sebagai habib dan ulama kondang merasa hendak dijatuhkan dengan kasus moral.
"Beliau mengatakan tidak datang dengan alasan kasus ini bukan penegakkan hukum, tapi Habib mau dilemparkan ke dalam turbulensi moralitas. Dan ada tangan-tangan yang mendemoralisasikan Habib Rizieq," ujar Kapitra saat konferensi pers bersama tim hukum Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) di AQL Center, Tebet Utara, Jakarta Selatan, Selasa (16/5).
Kapitra menambahkan, penyidikan kasus chat mesum tidak lagi berpedoman pada konstruksi hukum. Sebab, tujuannya memang mendiskreditkan dan menjatuhkan harkat maupun martabat Habib Rizieq.
"Yang ingin dicapai adalah hilangnya kepercayaan umat kepada beliau," tegas Kapitra.
Lebih lanjut Kapitra mengatakan, Habib Rizieq dalam posisi sebagai pihak yang difitnah. Karenanya, kata Kapitra, seharusnya polisi menjerat pihak yang membuat chat mesum dan mengedarkannya.
"Bukan orang yang difitnah, dituduh ada dalam pembicaraan di konten yang didistribusikan atau diproduksi itu. Ini penegakan hukum sudah sangat rancu," ujar dia.
Lebih lanjut Kapitra mengatakan, Habib Rizieq dalam posisi sebagai pihak yang difitnah. Karenanya, kata Kapitra, seharusnya polisi menjerat pihak yang membuat chat mesum dan mengedarkannya.
"Bukan orang yang difitnah, dituduh ada dalam pembicaraan di konten yang didistribusikan atau diproduksi itu. Ini penegakan hukum sudah sangat rancu," ujar dia.
Kapitra menambahkan, kasus chat mesum yang ditangani polisi itu sangat mudah sekali sebagai hasil rekayasa. Bahkan chat yang seolah-olah antara Rizieq dengan Firza Husein itu sangat mungkin dimanipulasi.
Karenanya, Kapitra menyebut kasus itu sulit untuk dibuktikan. "Di konten yang dipersoalkan, di dalamnya tidak ada satu pun foto Habib Rizieq," tukas Kapitra.
Karena ada target-target tertentu, sambung Kapitra, maka konten chat itu dijadikan perkara. Tujuannya untuk mempermalukan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu.
"Jika Habib Rizieq datang, lalu dipermalukan, lalu dijadikan tersangka atas perbuatan yang tidak dilakukan, atau ditahan atas perbuatan fitnah terhadap dia, maka dikhawatirkan umat Islam akan bereaksi dan ada kegaduhan," pungkas dia.(fat/jpnn) [Ummatuna/Apikepol]
Karenanya, Kapitra menyebut kasus itu sulit untuk dibuktikan. "Di konten yang dipersoalkan, di dalamnya tidak ada satu pun foto Habib Rizieq," tukas Kapitra.
Karena ada target-target tertentu, sambung Kapitra, maka konten chat itu dijadikan perkara. Tujuannya untuk mempermalukan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu.
"Jika Habib Rizieq datang, lalu dipermalukan, lalu dijadikan tersangka atas perbuatan yang tidak dilakukan, atau ditahan atas perbuatan fitnah terhadap dia, maka dikhawatirkan umat Islam akan bereaksi dan ada kegaduhan," pungkas dia.(fat/jpnn) [Ummatuna/Apikepol]
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News