Berterimakasihlah Kepada TNI dan Jenderal Gatot
Yes Muslim - Di tengah era reformasi bablas. Di mana banyak komunis bermantel reformis sukses dapet panggung. Bebas bernyanyi. Sebar hoax. Tuduh siapa saja sebagai anti keberagaman.
Sungguh, itu tugas berat. Itu tugas TNI. Jenderal Gatot sanggup.
Saya terlibat aksi reformasi sejak 97. Saya alami perubahan sikap TNI.
Terasa betul, sekarang TNI lebih banyak di barak. Sampai-sampai publik ngga tau lagi siapa nama Danjen Kopassus, Pangkostrad, Pangdam Jaya. Bahkan KSAD Jenderal Mulyono pun jarang muncul di koran.
Jenderal Polisi Tito jauh lebih terkenal. Supremasi sipil terasa. TNI diam saat Panglima Gatot dicibir "lebay" oleh Charles Honoris.
Tentara juga tidak benar-benar mencari bandit bernama Iwan Bopeng yang rusuh di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.
Sekali pun demikian, TNI masih dicintai rakyat. TNI adalah faktor yang bikin putaran kedua Pilkada Jakarta berjalan aman.
TNI Siapkan Seorang Prajurit di Satu TPS Pilkada Putaran Kedua
Setelah TNI turun, 8 ribu kecurangan
Sungguh, itu tugas berat. Itu tugas TNI. Jenderal Gatot sanggup.
Saya terlibat aksi reformasi sejak 97. Saya alami perubahan sikap TNI.
Terasa betul, sekarang TNI lebih banyak di barak. Sampai-sampai publik ngga tau lagi siapa nama Danjen Kopassus, Pangkostrad, Pangdam Jaya. Bahkan KSAD Jenderal Mulyono pun jarang muncul di koran.
Jenderal Polisi Tito jauh lebih terkenal. Supremasi sipil terasa. TNI diam saat Panglima Gatot dicibir "lebay" oleh Charles Honoris.
Tentara juga tidak benar-benar mencari bandit bernama Iwan Bopeng yang rusuh di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.
Sekali pun demikian, TNI masih dicintai rakyat. TNI adalah faktor yang bikin putaran kedua Pilkada Jakarta berjalan aman.
TNI Siapkan Seorang Prajurit di Satu TPS Pilkada Putaran Kedua
http://ift.tt/2qBpFV7
Setelah TNI turun, 8 ribu kecurangan
pilkada diminimalisir. Pembuat onar macam Iwan Bopeng tak lagi berani muncul. Demokrasi mulus.
Anies Sandi menang mutlak. Seluruh relawan ASA, kader Gerindra dan PKS mesti berterima kasih kepada TNI dan Jenderal Gatot.
Tanpa mereka, bandit macam Iwan Bopeng akan mendistorsi demokrasi kita. Sukses ini justeru dirasa sebagai kepedihan oleh komunis bermantel reformis.
Presiden ditekan copot Panglima TNI.
Bahkan Jenderal Gatot dituduh hendak kudeta oleh agen komunis asing.
Kasian Jenderal Gatot. Dia berjasa mengamankan pilkada Jakarta, thus berarti menjaga presiden dan keamanan masyarakat.
Saat RDP dengan Komisi I DPR RI, Jenderal Gatot sempat mengeluh soal Permenhan No. 28 Tahun 2015. Permenhan ini preteli kewenangan Panglima TNI.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani sampe bilang, Permenhan ini bikin Panglima ibarat jenderal tanpa pasukan.
Saya kira, saat ini ulama dan rakyat hanya percaya kepada TNI. Di mana-mana, di level grassroot, respek terhadap TNI dan Panglima Gatot sangat tinggi. Saya ingat, sewaktu jeda komersial di acara ILC, mayoritas undangan mengelukan Jenderal Gatot.
Lembaga sipil, reformis gadungan, pluralis palsu sebaiknya tidak terlalu jauh mengobok-obok TNI.
Rakyat akan solid menyatu dengan TNI bila rongrongan semacam ini terus dilakukan. Bravo TNI.
(by Zeng Wei Jian)
Anies Sandi menang mutlak. Seluruh relawan ASA, kader Gerindra dan PKS mesti berterima kasih kepada TNI dan Jenderal Gatot.
Tanpa mereka, bandit macam Iwan Bopeng akan mendistorsi demokrasi kita. Sukses ini justeru dirasa sebagai kepedihan oleh komunis bermantel reformis.
Presiden ditekan copot Panglima TNI.
Bahkan Jenderal Gatot dituduh hendak kudeta oleh agen komunis asing.
Kasian Jenderal Gatot. Dia berjasa mengamankan pilkada Jakarta, thus berarti menjaga presiden dan keamanan masyarakat.
Saat RDP dengan Komisi I DPR RI, Jenderal Gatot sempat mengeluh soal Permenhan No. 28 Tahun 2015. Permenhan ini preteli kewenangan Panglima TNI.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani sampe bilang, Permenhan ini bikin Panglima ibarat jenderal tanpa pasukan.
Saya kira, saat ini ulama dan rakyat hanya percaya kepada TNI. Di mana-mana, di level grassroot, respek terhadap TNI dan Panglima Gatot sangat tinggi. Saya ingat, sewaktu jeda komersial di acara ILC, mayoritas undangan mengelukan Jenderal Gatot.
Lembaga sipil, reformis gadungan, pluralis palsu sebaiknya tidak terlalu jauh mengobok-obok TNI.
Rakyat akan solid menyatu dengan TNI bila rongrongan semacam ini terus dilakukan. Bravo TNI.
(by Zeng Wei Jian)
Loyalis Jokowi Sebut Panglima TNI Sosok Berbahaya
[PORTAL-ISLAM] Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebagai sosok sangat berbahaya di pemerintahan Jokowi karena tidak loyal kepada Presiden.
Demikian Koordinator Loyalis Jokowi, Sukardiman Sungkono dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (6/5).
“Pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmanyto yang menganggap tidak ada kudeta sangat berbeda dengan pernyataan kepolisian. Padahal sudah ada bukti,” kata Sukardiman.
Menurut Sukardiman, Gatot Nurmantyo mencoba menarik simpati dari kelompok yang berseberangan dengan Presiden
Jokowi.
“Harusnya Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI netral. Kalaupun ada pernyataan dari wartawan terkait kudeta maupun makar harusnya menyetujui Kapolri,” jelas Sukardiman.
Selain itu, Sukardiman mengatakan, JK yang memberikan dukungan kepada Anies Baswedan menandakan sosoknya tidak netral.
“Padahal sebagai Wapres, JK harus netral dan tidak mengusulkan maupun memberikan dukungan kepada Anies di Pilkada DKI Jakarta,” papar Sukardiman.
Sumber: http://ift.tt/2q9jjwb
"Benar. Jendral yang satu ini sangat berbahaya bagi perkembangan faham PKI, shg layak disebut sosok yg berbahaya...," komen netizen Saepul Anwar (@SaepulRiau02).
“Harusnya Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI netral. Kalaupun ada pernyataan dari wartawan terkait kudeta maupun makar harusnya menyetujui Kapolri,” jelas Sukardiman.
Selain itu, Sukardiman mengatakan, JK yang memberikan dukungan kepada Anies Baswedan menandakan sosoknya tidak netral.
“Padahal sebagai Wapres, JK harus netral dan tidak mengusulkan maupun memberikan dukungan kepada Anies di Pilkada DKI Jakarta,” papar Sukardiman.
Sumber: http://ift.tt/2q9jjwb
"Benar. Jendral yang satu ini sangat berbahaya bagi perkembangan faham PKI, shg layak disebut sosok yg berbahaya...," komen netizen Saepul Anwar (@SaepulRiau02).
ADA BERITA MENARIK !
SCROLL KE BAWAH !